A. Rasional
Seiring
perkembangan ilmu dan teknologi, media pembelajaran yang digunakan
semakin canggih dalam proses belajar mengajar. Media merupakan salah
satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Melalui media proses
belajar mengajar bisa lebih menarik dan menyenangkan (joyfull learning),
misalnya siswa yang memiliki ketertarikan terhadap warna maka dapat
diberikan media dengan warna yang menarik. Begitu juga dengan siswa
yang senang berkreasi selalu ingin menciptakan bentuk atau objek yang
diinginkan, siswa tersebut dapat diberikan media yang sesuai, seperti
plastisin, media balok bangun ruang, atau diberikan media gambar
lengkap dengan cat. Dengan menggunakan media berteknologi seperti halnya
komputer, sangat membantu siswa dalam belajar, seperti belajar
berhitung, membaca, dan memperkaya pengetahuan.
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada siswa. Selain itu media juga harus merangsang siswa mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga mendorong siswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.
Media
pembelajaran merupakan suatu alat bantu guru dalam menyampaikan suatu
informasi kepada murid. Alat bantu disini bisa berupa radio, televisi,
film, OHP, dan lain-lain. Menurut Latuheru (dalam Suryadi, 2010) media
pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu ”media yang bisa dipakai
secara massa (radio dan televisi), dipakai dalam kelompok kecil dan
besar (slide, OHP, vidio dan tape recorder), dan dipakai secara
individual (komputer dan kaset recorder)”.
Peran
media dalam proses belajar mengajar sangatlah penting untuk menunjang
tercapainya tujuan pembelajaran. Media pembelajaran yang efektif dapat
menumbuhkan sikap ketertarikan siswa terhadap suatu konsep.
”Media pembelajaran yang digunakan dapat mempengaruhi efektivitas
pembelajaran” (Brown, dalam Gunawan, 2009:1). Pada awal perkembangannya,
media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk
mengajar yang berupa alat bantu visual. Sehingga lahirlah alat bantu
audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), maka penggunaan media visual dilengkapi dengan audio, hingga
saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin
luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Keberhasilan
penggunaan media, tidak terlepas dari bagaimana media itu direncanakan
dan dipilih dengan baik. Media yang dapat mengubah perilaku siswa (behaviour change) dan
meningkatkan hasil belajar siswa tertentu, tidak dapat berlangsung
secara spontanitas, namun diperlukan analisis yang komprehensif dengan
memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran. Aspek-aspek tersebut diantaranya tujuan, kondisi siswa,
fasilitas pendukung, waktu yang tersedia, dan kemampuan guru untuk
menggunakannya dengan tepat. Semua aspek tersebut perlu dituangkan dalam
sebuah perencanaan pembuatan media.
Geografi
menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri didalam rumpun Ilmu
Pengetahuan Sosial menjadi fenomenal, sebab mengkaji berbagai hal yang
hampir mencakup keseluruhan bidang kehidupan. Sejak tahun 2007 mata
pelajaran geografi masuk dalam Ujian Nasional. Pada
saat pembelajaran geografi, permasalahan yang sering bermunculan bahwa
ternyata media yang digunakan kurang tepat dalam kata lain hasil belajar
siswa tidak meningkat, siswa tidak tertarik dengan media yang
disajikan, atau siswa malah bingung dan tidak meningkat motivasi
belajarnya. Permasalahan yang lain adalah guru merasa bingung untuk
menentukan media apa yang harus dipilih untuk materi pembelajaran yang
sudah disiapkan. Permasalahan tersebut mungkin saja sering dialami guru
karena banyaknya jenis media pembelajaran atau ingin memilih media
pembelajaran yang lebih efisien namun hasilnya memuaskan.
B. Permasalahan
Berdasarkan
rasional yang telah dipaparkan, permasalahan yang muncul adalah masih
sering guru geografi mengajar tanpa menggunakan media. Penggunaan media
masih belum meningkatkan hasil belajar geografi siswa.
C. Solusi
Setiap
jenis media mempunyai karakteristik atau ciri tertentu clan
masingmasingnya memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada beberapa hal yang
harus dipertimbangkan dalam pemilihan media untuk dikembangkan clan
digunakan. Pertama adalah kesesuaian dengan materi dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Oleh karena media merupakan salah satu
komponen sistem pembelajaran, faktor-faktor lain seperti karakteristik
siswa, strategi pembelajaran, dan alokasi waktu juga perlu
dipertimbangkan. Selain itu bagi media tertentu yang memerlukan
fasilitas pendukung, perlu dipertimbangkan apakah fasilitas itu tersedia
atau tidak; dan bagi media yang harganya atau biaya pembuatannya mahal
juga perlu dipertimbangkan efektifitas biaya dalam jangka waktu lama.
Adakalanya, ada media yang kalaupun biayanya mahal tetapi penggunaannya
dapat berulang-ulang dalam jangka waktu yang panjang, sebaliknya ada
media yang walaupun biaya pembuatan murah, karena hanya dapat digunakan
untuk sekali waktu saja, akhirnya kalau dihitung untuk jangka panjang,
malah jadi lebih mahal.
Anderson
(dalam Aristo, 2008) mengemukakan ”adanya dua pendekatan/ model dalam
proses pemilihan media pembelajan, yaitu model pemilihan tertutup dan
model pemilihan terbuka”. Pemilihan tertutup terjadi apabila alternatif media telah ditentukan dari atas (misalnya oleh Dinas Pendidikan). Model
pemilihan terbuka merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya,
guru bisa memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan.
Proses pemilihan media terbuka lebih luas sifatnya karena benar-benar
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses
pemilihan terbuka ini menuntut kemampuan dan keterampilan guru untuk
melakukan proses pemilihan. Seorang guru kadang bisa melakukan
pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan
pemilihan tertutup.
Media
memiliki banyak jenis dan klasifikasi. Dilihat dari kesiapan
pengadaannya, Sadiman, dkk (2008:83) mengelompokkan media ke dalam dua
jenis, yaitu ”media by utilization dan media by design”
. Media yang sudah tersedia di lingkungan sekolah atau tersedia di
pasaran, dalam hal ini media dirancang secara khusus oleh perusahaan
tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku, diproduksi secara massal,
dan biasanya harganya relatif murah sehingga guru dengan mudah dapat
memiliki dan menggunakannya karena media ini sudah siap pakai. Jenis
media seperti ini disebut dengan media by utilization. Jenis media yang kedua yaitu media by design menuntut guru atau ahli media untuk merancang media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran tertentu.
Ada beberapa
pandangan kenapa harus gunakan media atau teknologi dalam pengajaran
dan pembelajaran. Heinich, et al (2010) memberi tiga rasional kenapa
media digunakan dalam pembelajaran:
1. Untuk menghasilkan instruksi dan pembelajaran yang berkesan Untuk menghasilkan instruksi dan pembelajaran yang efektif
2. Instruksi
harus dirancang secara sistematik menggunakan prinsip reka bentuk
instruksional, teori pembelajaran dan komunikasi Instruksi harus
dirancang secara sistematis menggunakan prinsip desain instruksional,
teori pembelajaran dan komunikasi
3. Media
boleh menyumbang dan memudahkan perkembangan intelektual Media dapat
berkontribusi dan memudahkan perkembangan intelektual
Terdapat enam jenis dasar dari media pembelajaran menurut Heinich
and Molenda (2005, dalam Supriatna 2009) yaitu:
1. Teks.
Merupakan
elemen dasar bagi menyampaikan suatu informasi yang mem-punyai berbagai
jenis dan bentuk tulisan yang berupaya memberi daya tarik dalam
penyampaian informasi.
2. Media Audio.
Membantu
menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan, membantu meningkatkan daya
tarikan terhadap sesuatu persembahan. Jenis audio termasuk suara latar,
musik, atau rekaman suara dan lainnya.
3. Media Visual
Media
yang dapat memberikan rangsangan-rangsangan visual seperti gambar/foto,
sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan buletin dan
lainnya.
4. Media Proyeksi Gerak.
Termasuk di dalamnya film gerak, film gelang, program TV, video kaset (CD, VCD, atau DVD)
5. Benda-bendaTiruan/miniatur
Seperti
benda-benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan diraba oleh siswa.
Media ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik obyek maupun situasi
sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik.
6. Manusia.
Termasuk di dalamnya guru, siswa, atau pakar/ahli di bidang/materi tertentu.
Masing-masing
jenis media tersebut memiliki kelebihan dan keterbatasannya. Kelebihan
dari media yang siap pakai adalah hemat dalam waktu, tenaga dan biaya
untuk pengadaannya. Sebaliknya untuk mempersiapkan media yang dirancang
secara khusus untuk kebutuhan tertentu memerlukan banyak waktu, tenaga
maupun biaya, karena untuk menghasilkan media media yang baik diperlukan
pengujian kesahihan dan keandalannya melalui serangkaian kegiatan
validasi prototipnya. Adapun kelebihan dari media ini adalah kecil
kemungkinan untuk ketidak sesuaian antara media dengan kebutuhan dan
tujuan yang diharapkan dibandingkan dengan media siap pakai yang belum
tentu sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan karakteristik materi serta
siswa.
Secara
umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media
pembelajaran menurut Aristo (2008), yaitu ”tujuan, sasaran didik,
karateristik media pembelajaran, waktu, biaya, ketersedian, konteks
penggunaan dan mutu teknis”. Sedangkan menurut Ena (dalam Supardi, 2008) media yang baik dapat dilihat dari ”biaya dan ketersedian fasilitas pendukung seperti listrik, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk dirubah, waktu dan tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan yang terakhir adalah kegunaan. Semakin banyak tujuan pembelajaran yang dibantu dengan
sebuah media semakin baik media itu”. Siahaan (2008) mengemukakan bahwa
kriteria dalam pemilihan media yaitu ”menyesuaikan media dengan materi
kurikulum, ketersediaan
perangkat keras untuk pemanfaatan media pembelajaran, keterjangkauan
dalam pembiayaan, ketersediaan media pembelajaran di pasaran, dan
kemudahan memanfaatkan media pembelajaran”. Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Sadiman (2008:84), sebagai berikut:
1. Memilih media harus berdasarkan tujuan instruksional yang ingin dicapai
2. Memilih media harus sesuai karakteristik siswa atau sasaran
3. Memilih media harus disesuaikan dengan jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak, dll)
4. Memilih media harus disesuaikan dengan keadaan latar atau lingkungan
5. Memilih media harus memahami kondisi setempat, dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani.
Sedangkan Suryadi (2010:27) mengemukakan pertimbangan dalam pemilihan media meliputi:
Faktor-faktor :
1. Objektivitas
2. Program pengajaran
3. Sasaran program
4. Situasi dan kondisi
5. Kualitas teknik
6. Efektivitas dan efisiensi penggunaan
Selain itu perlu dipertimbangkan kriteria pemilihannya meliputi:
Allen
(dalam Sudrajat, 2008) mengemukakan tentang hubungan antara media
dengan tujuan pembelajaran, sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah
ini:
Tabel 1. Pemilihan Media Menurut Tujuan Belajar
Pemilihan media pembelajaran yang baik dalam proses belajar mengajar dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Tujuan
Tujuan
pembelajaran (TPU dan TPK ) atau kompetensi yang ingin dicapai dan
merumuskan tujuan tersebut masuk kawasan kognitif, afektif , psikhomotor
atau kombinasi. Jenis rangsangan indera yang ditekankan, meliputi
penglihatan, pendengaran, atau kombinasi. Apabila visual, diperlukan
gerakan atau cukup visual diam. Hal tersebut akan mengarahkan pada jenis
media tertentu, apakah termasuk dalam media realita, audio, visual
diam, visual gerak, audio visual gerak, dan seterusnya.
2) Sasaran didik
Sasaran
didik meliputi karakteristik siswa, jumlah, latar belakang sosial,
motivasi dan minat belajar dan sebagainya. Apabila kriteria ini
diabaikan, maka media yang dipilih tidak akan banyak berguna. Hal ini
dibabkan, karena pada akhirnya sasaran didik ini yang akan mengambil
manfaat dari media yang dipilih. Oleh karena itu, media harus sesuai
benar dengan kondisi peserta didik.
3) Karateristik media yang bersangkutan
Karateristik media meliputi kelebihan dan kelemahan. Penyesuaian media yang dipilih itu dengan tujuan yang akan dicapai.
4) Waktu
Yang
dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk
mengadakan atau membuat media yang dipilih, serta berapa lama waktu yang
tersedia/yang dimiliki. Hal ini terkait juga dengan lama waktu yang
diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu
yang tersedia dalam pembelajaran.
5) Ketersediaan
Kemudahan
dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan. Media tersebut berada
di sekitar guru, di sekolah atau di pasaran. Apabila harus
membuat sendiri, faktor kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk
membuat menjadi penentu. Serta tersedia atau tidak sarana yang
diperlukan untuk menyajikannya di kelas. Misalnya, untuk menjelaskan
tentang proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika
disajikan melalui media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran
listrik atau tidak punya video player, maka sudah cukup bila digunakan
alat peraga gerhana matahari.
6) Konteks penggunaan
Konteks
penggunaan adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut
akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok
kecil, kelompok besar atau masal?. Dalam hal ini perlu perencanaan
strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan digunakan dalam
pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan
media tersebut dalam pembelajaran.
7) Mutu Teknis
Kriteria
ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang telah ada,
misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain.
8) Penyesuaian Jenis Media dengan Materi Kurikulum
Sewaktu akan memilih jenis
media yang akan dikembangkan atau diadakan, maka yang perlu
diperhatikan adalah jenis materi pelajaran yang mana yang terdapat di
dalam kurikulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media pembelajaran.
Kemudian, dilakukan telaah tentang jenis media apa yang dinilai tepat
untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki tersebut. Karena
salah satu prinsip umum pemilihan/pemanfaatan media adalah bahwa tidak
ada satu jenis media yang cocok atau tepat untuk menyajikan semua materi
pelajaran.
9) Keterjangkauan dalam Pembiayaan
Dalam
pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga
mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang ada. Kalau seandainya guru
harus membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan
apakah ada di antara sesama guru yang mempunyai pengetahuan dan
keterampilan untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan.
Kalau tidak ada, maka perlu dijajagi berapa besar biaya yang dibutuhkan
untuk pembuatan medianya jika harus dikontrakkan kepada orang lain.
Namun sebelum dikontrakkan kepada orang lain, satu hal yang perlu
dipertimbangkan adalah apakah media pembelajaran yang dibutuhkan
tersebut tidak tersedia di pasaran. Seandaianya tersedia di pasaran,
apakah tidak lebih cepat, mudah dan juga murah kalau langsung membelinya
daripada mengkontrakkan pembuatannya?.
Pilihan
lain adalah apabila kebutuhan media pembelajaran itu masih berjangka
panjang sehingga masih memungkinkan untuk mengirimkan guru mengikuti
pelatihan pembuatan media yang dikehendaki. Dalam kaitan ini, perlu
dipertimbangkan mengenai besarnya biaya yang dibutuhkan untuk
mengirimkan guru mengikuti pelatihan pengembangan media pembelajaran
yang dikehendaki. Selain itu, perlu juga dipikirkan apakah guru yang
akan dikirimkan mengikuti pelatihan tersebut masih mempunyai waktu
memadai untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan sekolah.
Apakah fasilitas pemanfaatannya sudah tersedia di sekolah? Kalau belum,
berapa biaya pengadaan peralatannya dalam jumlah minimal misalnya.
10) Ketersediaan Perangkat Keras untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran
Tidak
ada gunanya merancang dan mengembangkan media secanggih apapun kalau
tidak didukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya di kelas. Apa
artinya tersedia media pembelajaran online apabila di sekolah tidak
tersedia perangkat komputer dan fasilitas koneksi ke internet yang juga
didukung oleh Local Area Network (LAN).
Sebaliknya,
pemilihan media pembelajaran sederhana (seperti misalnya: media kaset
audio) untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat bermanfaat karena
peralatan/fasilitas pemanfaatannya tersedia di sekolah atau mudah
diperoleh di masyarakat. Selain itu, sumber energi yang diperlukan untuk
mengoperasikan peralatan pemanfaatan media sederhana juga cukup mudah
yaitu hanya dengan menggunakan baterai kering. Dari segi ekspertis atau
keahlian/keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan media
sederhana seperti media kaset audio atau transparansi misalnya tidaklah
terlalu sulit untuk mendapatkannya. Tidaklah juga terlalu sulit untuk
mempelajari cara-cara perancangan dan pengembangan media sederhana.
11) Kemudahan Memanfaatkan Media Pembelajaran
Aspek
lain yang juga tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan dalam
pengembangan atau pengadaan media pembelajaran adalah kemudahan guru
atau peserta didik memanfaatkannya. Tidak akan terlalu bermanfaat
apabila media pembelajaran yang dikembangkan sendiri atau yang
dikontrakkan pembuatannya ternyata tidak mudah dimanfaatkan, baik oleh
guru maupun oleh peserta didik. Media yang dikembangkan atau dibeli
tersebut hanya akan berfungsi sebagai pajangan saja di sekolah. Atau,
dibutuhkan waktu yang memadai untuk melatih guru tertentu sehingga
terampil untuk mengoperasikan peralatan pemanfaatan medianya.
Kriteria
yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh:
bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan
kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan
atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media
cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat
motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan.
Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi
(komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik;
ketersediaan; dan mutu teknis.
D. Kesimpulan dan Saran
Dalam
memilih, menyiapkan dan menggunakan media belajar, fasilitator (guru)
perlu menguasai beberapa hal, yaitu: jenis media, fungsi media, dan cara
kerjanya. Dalam penggunaannya, media yang dipilih perlu memperhatikan
karakteristik peserta belajarnya. Bagi seorang fasilitator, penting
untuk memiliki keterampilan mengembangkan jenis media yang mudah dibuat
sendiri (media by design) meskipun bukannya tidak boleh menggunakan media jadi yang siap pakai (media to use).
Hal yang paling penting dalam memilih media yaitu pelajari dan kuasai materi dan tujuan pembelajarannya, kemudian pilih jenis, fungsi dan cara penggunaan media yang cocok untuk tujuan pembelajaran tersebut. Fasilitator
dapat mengumpulkan media dari berbagai sumber dan memanfaatkannya untuk
kegiatan pembelajaran kelompok apabila relevan atau sesuai dengan
kebutuhan.
Jadi,
pemilihan media itu perlu kita lakukan agar kita dapat menentukan media
yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran
didik. Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur
yang benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan
dan kelemahan masing-masing.http://hestyborneo.blogspot.com/2012/04/pemilihan-media-pembelajaran-dalam.html |
Minggu, 13 Mei 2012
pemilihan media pembelajaran dalam geografi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar